Tugas Psikologi ; Sejarah Perkembangan Psikologi


Sejarah Perkembangan Psikologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wunt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
a.       Laboratorium Wundt
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
b.      Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

Sejarah Psikologi di Indonesia
Keberadaan psikologi di indonesia di mulai pada tahun 1952. Walaupun memiliki sejarah yang jauh lebih pendek daripada keberadaan psikologi di negara-negara Barat, namun kebutuhan akan adanya psikologi di Indonesia sama besar dengan negara-negara Barat lainnya. Sebagai negara berkembang, psikologi di Indonesia di butuhkan dalam bidang kesehatan, bisnis, pendidikan, politik, permasalahan sosial dan lain-lain.
  Seperti psikologi di Barat yang memiliki sejarah yang rumit, begitu pula psikologi di Indonesia.tetapi psikologi di Barat tidak selalu dapat di terapkan di Indonesia, bahkan psikologi yang ada di Indonesia belum tentu dapat berlaku pada etnik lainnya. misalnya standar IQ dari Wescsler-Bellevue yang berlaku di negara-negara Barat tidak berlaku di Indonesia. Lebih lanjut lagi, standar yang berlaku bagi golongan etnik atau kelas sosial tertentu di Indonesia belum tentu berlaku bagi golongan atau etnik lainnya.
Selain berbagai masalah di atas, Indonesia juga menghadapi yang di hadapi oleh psikologi di Barat. Asal-usul yang sangat luas, definisi yang bervariasi, teori dan metodologi yang saling bertentangan dan aplikasi yang sangat luas dan beragam adalah masalah-masalah yang juga di hadapi oleh para psikologi di Indonesia, guru besar, staf pengajar, dan praktisi yang berbeda menggunakan pendekan, teori, dan metodologi yang berbeda pula dalam melihat dalam suatu masalah yang sama. Hal ini menimbulkan kebingungan pada masyarakat awam dimana masyarakat di Indonesia belum dapat menerima psikologi sebagai suatu yang liberal, yang dapat melihat suatu dari barbagai nsudut pandang seperti halnya di negara-nagara Barat, masyarakat di Indonesia masih cenderung mengharapkan psikologi sebagai suatu ilmu yang pasti yang dapat memberikan jawaban dan penyeleseian yang pasti bagi penyelesaian masalah seperti misalnya, ilmu kedokteran.

Related Post



Posting Komentar