1. Pengertian Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat
udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara,
karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
2. Sejarah Perkembangan Radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
radio marconi |
radio tripleks merk National |
radio merk Truetone (perang dunia I) |
radio zaman perang dunia II |
radio zaman trend breakdance |
radio saku |
3. Gelombang Radio
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari
gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio
(ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan
oleh antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan
dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase
di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah
oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya
yang membawa siaran dan informasi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran
menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik
yang diperuntukkan bagi penyiaran dan merambat di udara serta ruang
angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan
sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain,
gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik.
Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
gelombang radio |
Gelombang radio merambat pada frekuensi
100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio
merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio,
gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan
pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua
metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan
alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai
sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
4. Radio Satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik.
5. Podcast
Siniar (bahasa Inggris: podcast) atau siaran web tan-alir (non-streaming webcast) adalah serangkaian berkas media digital (baik audio maupun video) yang diterbitkan sewaktu-waktu dan sering diunduh melalui penyalur-sedia web (web syndication). Kata ‘podcast’ menelantarkan istilah ‘webcast’ dalam bahasa sehari-hari, karena meningkatnya kegemaran iPod dan pasokan web (web feed).
Cara pengiriman siniar berbeda dengan cara-cara lain – seperti pengunduhan langsung atau penyiaran web beralir (web streaming) – untuk memperoleh berkas media melalui Internet. Daftar semua berkas audio atau video yang terkait dengan rentengan (series) tertentu itu dipelihara secara terpusat pada peladen pengedar (distributor's server) sebagai pasokan web, dan para pendengar atau penonton menggunakan pengunduh siniar (podcatcher) untuk mendapatkan pasokan web, memeriksa pemutakhiran baru, dan mengunduh berkas baru dalam rentengan tersebut. Cara-cara itu dapat diatur untuk berjalan sendiri sehingga berkas baru dapat diunduh dengan sendirinya. Berkas tersebut disimpan secara setempat pada komputer pengguna atau peranti lain siap untuk pemakaian luring: guna memberikan capaian-masuk (access) yang mudah dan nyaman bagi isi kandungan yang diterbitkan sekali-sekala. Jenis berkas audio yang umum digunakan siniar mencakup Ogg Vorbis dan MP3
i-pod |
aplikasi podcast |
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_radio
gambar : http://08januari.blogspot.com/2012/02/perkembangan-radio-dari-masa-ke-masa.html
Posting Komentar