Sederhana
‘Mata bayi kini bisa dideteksi dengan Indirect
Opthalmoscopy’ (Republika Jabar 12-7-2012)
Kata yang digarisbawahi
di atas bisa diganti menjadi alat khusus yang dinamakan Indirect
Opthalmoscopy agar dapat lebih dipahami oleh pembaca yang tidak semuanya
mengetahui tentang istilah kedokteran.
2.
Singkat
Dikutip dari Republika Jabar (12-07-2012)
Judul berita, Kelainan Mata Bayi Bisa Dideteksi dengan
Indirect Opthalmoscopy
Akan lebih efektif bila kata sambung ditiadakan menjadi,
Indirect Opthalmoscopy Mendeteksi Mata Bayi
3.
Padat
Dikutip dari Republika Jabar,7-7-2012
Hari Berkabung Mengenang 171 Korban Banjir
Akan lebih baik apabila ditambahkan informasi berupa
keterangan tempat dimana peristiwa itu terjadi. Bencana banjir tersebut terjadi
di Krasnodar, Rusia. Judul tersebut sebaiknya ‘Hari Berkabung Mengenang 171
Korban Banjir di Rusia’.
4.
Lugas
Dikuti dari Tempo (6-10-2010), ….Tony, yang kini menjabat
sebagai staf ahli Bupati Bekasi ditangkap dan dijebloskan ke lembaga
pemasyarakatan Bulak Kapa, Bekasi.
Seharusnya tidak ada eufemisme dalam kalimat tersebut.
Lembaga pemasyarakatan diganti menjadi jeruji atau penjara.
5.
Jelas
Dikutip dari Tempo (6-10-2010), Sidang Korupsi Digelar Sore
Diprotes
Kata sore pada judul berita tersebut terkesan ambigu,
apakah bermakna kata keterangan sore hari atau nama seseorang. Lebih baik
dibubuhi tanda koma (,) seperti : Sidang Korupsi Digelar Sore, Diprotes.
6.
Jernih
7.
Menarik
Judul-judul berita bertemakan klenik atau unsur-unsur magis
biasanya menarik perhatian khalayak. Seperti :
Puluhan Paku Tertanam di Tubuh Supiyati (Tribun Jabar,
12-07-2012)
Bahasa yang menarik juga dapat mencuri perhatian pembaca
seperti dikutip dari rubrik Metro dengan bahasa tempo doeloe,
…..seseorang jang bernama Tong, melarang orang bermain top.
Item soedah ke roemah sakit karena soedah riboet dengan temennja ketika bermain
top dan dipoekoel kakinja hingga hampir patah. (Tempo, 7-10-2010)
8.
Demokratis
Pembatalan kunjungan Presiden SBY ke Belanda (Tempo
6-10-2010, Ini Konflik RI dan RMS)
Seharusnya kata presiden ditiadakan untuk memenuhi unsur
demokratis.
9.
Populis
Keponakan penguasa Arab Saudi meminta suaka politik di
Inggris. (Tribun Jabar, 7-7-2012)
Dari kalimat diatas ditemukan istilah elitis yang hanya
dimengerti orang tertentu, seharusnya kata tersebut diganti menjadi.
10.
Logis
Korban tewas pada bencana banjir di Wasior berjumlah 56
orang (Tempo 6-10-2010)
Keterangan tersebut di anggap logis karena tidak mengandung
unsur dugaan, seperti memakai kata kira-kira.
11.
Gramatikal
Jalanan saja enggak selalu satu arah. ….. (Tribun
Jabar, Belia 10-7-2012)
Kata tersebut tidak gramatikal sebaiknya menggunakan kata tidak
untuk menggantinya.
12.
Menghindari Kata Tutur
Dikutip dari Tribun Jabar, Belia 17-07-2012
……,makanya datang ke rumah teman jangan hanya
nongkrong di teras rumah.
Kalimat di atas sebaiknya tidak menggunakan kata tutur
harusnya diganti menjadi alangkah baik bila/sebaiknya.
13.
Menghindari Kata/Istilah Asing
Too much Video Games Will Kill You (Tribun Jabar
17-07-2012)
Judul di atas menggunakan bahasa asing dan tidak semua
orang Indonesia mengerti sebaiknya memakai bahasa Indonesia saja diganti
menjadi ‘Betapa banyak Video Game akan Membunuhmu’
14.
Pilihan kata (diksi) yang tepat
Penebangan hutan tersebut undang banjir di Wasior
(Tempo, 6-10-2010)
Seharunya kata undang ditambahkan imbuhan me- menjadi
mengundang.
15.
Mengutamakan kalimat aktif
Dikutip dari Republika Jabar 17-7-2012
Padahal kata presiden, tak tercapainya kesepakatan
bersama itu belum pernah terjadi sejak ASEAN berdiri 45 tahun silam.
Seharusnya kata
presiden diganti presiden mengatakan.
16.
Menghindari kata atau istilah teknis
Dari observasi
menunjukkan bahwa orbit planet
tersebut berdekatan dengan spin bintang.
(Tribun Jabar,10-7-2012)
Kata-kata dicetak miring di atas menggunakan
istilah-istilah asing yang tidak dimengerti oleh khalayak.
17.
Tunduk kepada kaidah etika
Biasanya contoh untuk karakter terakhir ini ditemukan pada
Koran kuning misalnya : Koran ‘Lampu Merah’ terbitan ibukota Jakarta.
Karakter Bahasa Jurnalistik
Dari Judul-judul Berita di Koran
Oleh : Nina Tatiana
Kelas/Semester :C/III
1.
Sederhana
‘Mata bayi kini bisa dideteksi dengan Indirect
Opthalmoscopy’ (Republika Jabar 12-7-2012)
Kata yang
digarisbawahi di atas bisa diganti menjadi alat khusus yang dinamakan
Indirect Opthalmoscopy agar dapat lebih dipahami oleh pembaca yang tidak
semuanya mengetahui tentang istilah kedokteran.
2.
Singkat
Dikutip dari Republika Jabar (12-07-2012)
Judul berita, Kelainan Mata Bayi Bisa Dideteksi dengan
Indirect Opthalmoscopy
Akan lebih efektif bila kata sambung ditiadakan menjadi,
Indirect Opthalmoscopy Mendeteksi Mata Bayi
3.
Padat
Dikutip dari Republika Jabar,7-7-2012
Hari Berkabung Mengenang 171 Korban Banjir
Akan lebih baik apabila ditambahkan informasi berupa
keterangan tempat dimana peristiwa itu terjadi. Bencana banjir tersebut terjadi
di Krasnodar, Rusia. Judul tersebut sebaiknya ‘Hari Berkabung Mengenang 171
Korban Banjir di Rusia’.
4.
Lugas
Dikuti dari Tempo (6-10-2010),
Judul :
5.
Jelas
Dikutip dari Tempo (6-10-2010)
Judul : Pembunuh Tegal Alur Terpincut Emas Imitasi
Jika hanya membaca judul di atas tanpa membaca isi berita
kita akan menemukan makna yang ganda. Tegal Alur adalah nama seseorangkah (si
Pelaku/Korban) atau nama daerah TKP. Sebenarnya Tegal Alur adalah nama tempat
jadi lebih baik ditambah keterangan -di
6.
Jernih
7.
Menarik
Judul-judul berita bertemakan klenik atau unsur-unsur magis
biasanya menarik perhatian khalayak. Seperti :
“Puluhan Paku Tertanam di Tubuh Supiyati” (Tribun Jabar,
12-07-2012)
Ada juga judul yang dapat menjadikan pembaca penasaran,
seperti
“Dede Yusuf Naik Angkot” (Tribun Jabar, 12-07-2012)
8.
Demokratis
Pembatalan kunjungan Presiden SBY ke Belanda (Tempo
6-10-2010, Ini Konflik RI dan RMS)
Seharusnya kata presiden ditiadakan untuk memenuhi unsur
demokratis.
9.
Populis
“Menggantung Asa” (Tribun Jabar, 7-7-2012)
Dari kalimat diatas ditemukan istilah elitis yang hanya
dimengerti orang tertentu, seharusnya kata asa
diganti menjadi harapan.
10.
Logis
Korban tewas di Wasior berjumlah 56 orang (Tempo 6-10-2010)
Keterangan tersebut di anggap logis karena tidak mengandung
unsur dugaan, seperti memakai kata kira-kira.
11.
Gramatikal
Judul :
“Silaturahmi Bareng Temen” (Tribun Jabar, Belia 10-7-2012)
“Akur Sama Bokap Yuk” (Tribun Jabar, Belia 10-07-2012)
Kata tersebut tidak gramatikal sebaiknya judul di atas
diubah menjadi :
“Silaturahmi Bersama Teman” dan “Rukun dengan Ayah Yuk”
12.
Menghindari Kata Tutur
Dikutip dari Tribun Jabar, Belia 10-07-2012
“Silaturahmi Bareng Temen” (tribun Jabar, Belia 10-7-2012)
Kalimat di atas menggunakan kata tutur harusnya kata bareng diganti menjadi bersama.
13.
Menghindari Kata/Istilah Asing
Too much Video Games Will Kill You (Tribun Jabar
17-07-2012)
Judul di atas menggunakan bahasa asing dan tidak semua
orang Indonesia mengerti sebaiknya memakai bahasa Indonesia saja diganti
menjadi ‘Betapa banyak Video Game akan Membunuhmu’
14.
Pilihan kata (diksi) yang tepat
Judul :
“Kecelakaan Terbang di Bandung Air Show” (Tempo, 6-10-2010)
Seharunya kata Terbang diganti menjadi Penerbangan.
15.
Mengutamakan kalimat aktif
Hampir semua judul Koran menggunakan kalimat aktif, namun
banyak yang mengurangkan afiks (imbuhan me-,me(n)-), seperti :
“Polisi Larang
Pendakian Singgalang”
“Gubernur Tawarkan
Singkong ke Slovakia”
“Pengaduan Capai
Ratusan Kasus”
16.
Menghindari kata atau istilah teknis
Judul : “Bank Sentral Jaga Volatilitas Rupiah” (Tribun Jabar,10-7-2012)
Kata-kata dicetak miring di atas menggunakan
istilah-istilah asing yang tidak dimengerti oleh khalayak.
17.
Tunduk kepada kaidah etika
Biasanya contoh untuk karakter terakhir ini ditemukan pada
Koran kuning misalnya : Koran ‘Lampu Merah’ terbitan ibukota Jakarta. Sebagai
contoh :
“Cowok
ini 8 Hari 8 Malam Nge-Ho'oh Cewek; Cowok
ini Digebukin Cowok ini; Cewek ini Istrinya Cowok ini.”
Posting Komentar